Aksi penembakan warga sipil oleh oknum aparat Polisi Polsek Moanemani
Kabupaten Dogiyai, kamis (14/4)lalu, serta tindakan penyisiran yang
dilakukan oleh pihak aparat keamanan hari-hari berikutnya, memberikan
kesan buruk warga terhadap aparat keamanan.
Sebab sejumlah istri, anak kecil dan pemuda yang berlalu-lalang pada
malam pasca kejadian penembakan tersebut ditahan serta diinterogasi
tanpa kompromi. Beberapa warga Dogiyai mengaku sempat dipukul
menggunakan tangan kosong maupun pakai menggunakan alat. Beberapa rumah
warga juga dibakar oleh aparat gabungan dari Nabire, Paniai dan
kabupaten sekitarnya.
”Bagaimana kami tidak takut. Aparat polisi pukul kami (Pemuda
Dogiyai-Red) kayak binatang jarahan mereka (Polisi-Red),” ungkap
seorang pemuda warga Dogiay, Minggu (17/4).
Kata Dia, aksi kekerasan yang dilakukan aparat tersebut tidak diketahui
penyebabnya. ”Masa anak-anak muda yang biasa bantu di Puskesmas
Moanemani juga dipukul?” tanyanya. Akibatnya, dilaporkan para petugas
sudah hampir 3 malam melarikan diri ke hutan karena takut ditembak.
Aksi gertakan dan kekerasan yang dilakukan oknum aparat keamanan
tersebut dibenarkan petugas Puskesmas Moanemani – Distrik Kamu
Kabupaten Dogiyai. Dalam aksi tersebut, Tus Yobee salah satu tenaga
pembantu Puskesmas ikut dipukul. Sehingga Ia mengakui, takut tinggal di
Moanemani, bahkan telah melarikan diri ke hutan bersama rekan lainnya.
”Bagaimana mau kembali bertugas di Puskesmas. Polisi malam itu pukul
kami-tidak main-main. Yang kurang malam itu hanya tembakan peluru,”
ungkap Tus.
Terkait dengan aksi pemukulan terhadap petugas medis, Jubi belum bisa
menghubungi Kepala Puskesmas Moanemani maupun Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Dogiyai untuk meminta klarifikasi. Telpon seluler milik kedua
pucuk pimpinan petugas medis itu tidak aktif atau berada di luar
jangkauan.
Tus melaporkan, hingga Minggu siang, dirinya termasuk sejumlah petugas
medis dari Puskesmas Moanemani serta kader kesehatan kampung telah
menyebar bersama masyarakat di hutan sekitar wilayah itu. Selain karena
takut, juga mereka melaksanakan tugas pelayanan medis kepada warga di
hutan lokasi pengungsian
IPOU ANOU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar